17/08/16

Si Buah Kuning



 

 
Setelah jadwal cuti 12 Hari yang padat merayap - caelah, bukan kerjaan doang ya, yang padat merayap - gue kembali lagi ke Natuna. Kebetulan banget bulan Agustus itu adalah musim panen buah. Alhamdulillah, akhirnya gue bisa makan buah juga! :’) 

Tanggal 13-14 Agustus ada acara jambore tingkat SD, SMP, SMA se-Kecamatan Bunguran Timur Laut untuk memperingati ulang tahun pramuka yang ke-55 tahun. Kebetulan jambore diadakan di Wisata Air Gunung Hiu, Desa Ceruk yang merupakan ladangnya buah-buahan. Uniknya, tenda tempat SD gue berdiri berada tepat di depan pohon manggis. Iya, manggis, itu loh yang sering ada iklannya di TV. “kulit manggis kini ada ekstraknya~~~” Begonya gue kira itu pohon kecapi. Hahaha.


Gue merasa orang paling kece sedunia ketika tau itu adalah pohon manggis. Bhahaha. Sumpah seumur-umur gue gak pernah liat pohon manggis saudara-saudara! Gue pikir kulit buah manggis itu sudah dari sananya bewarna ungu tua. Seperti salah satu mata kuliah yang pernah gue tempuh bahwa kulit buah manggis banyak mengandung kadar flavanoid - ektrak warna alami pada tumbuh-tumbuhan yang kaya akan antikoksidan - yang gue pikir berarti dari awal si kulit buah memang bewarna ungu. - Tsah, gue tiba-tiba keingetan gue pernah jadi anak pangan :P-






Ternyata kulit buah manggis itu bewarna kuning saat belum matang, dan ketika matang akan berubah warna menjadi ungu tua. Gue yang penasaran dengan si kuning kemudian tanpa izin langsung memetiknya, berusaha membuka buahnya lalu kemudian tangan gue penuh dengan getah kuning tanpa berhasil membukanya. Gue gak putus asa, gue berusaha membukanya dengan palu. Dan, tada, si kuning itu berhasil gue buka. Dengan polosnya gue coba memakan isinya. Satu detik saat dicoba si buah manggis ini hambar tanpa rasa manis atau asam, beberapa detik kemudian, Jir, PAHIT! Gue kemakan getah kuning itu buah. Sumpah lidah langsung berasa getir. L
 
 OKE, SEKIAN REVIEW LANGSUNG BUAH MANGGIS DARI WISATA AIR GUNUNG HIU, DESA CERUK. SAMPAI BERTEMU LAGI PADA EPISODE SELANJUTNYA. SALAM, HANGAT DARI BUNDADARI, MUAAAHCH. *kemudian para pembaca kena rabies* :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar