Lanjut lagi~ Kisah ini berawal di hari Minggu malam tanggal 16 Agustus lalu. Kali ini gue udah di kereta. Kereta
baru aja datang dan gue langsung mencari gerbong kereta gue. Pas masuk gerbong
tempat gue masih sepi, asik bisa lenyeh-lenyeh~ gue menaruh barang bawaan gue
dan mengambil setangkup roti untuk diolesi selai. Gak berapa saat ada ibu-ibu
datang menbawa banyak barang bawaan. Dan kebiasaan kepo gue muncul, untuk
memperhatikan ibu-ibu itu. Perkiraan gue, usia si ibu itu awal 40an, dia
memakai baju kuning kalem penuh dengan aksesori cincin dan gelas. Sepertinya orang
kaya, entahlah....
Gue mulai
tersenyum untuk membuka percakapan, saat ibu itu sudah duduk nyaman, di depan
gue. Percakapan basa-basi pun dimulai. Dan..... jeng-jeng.... si ibu ini
orangnya kelewat ceriwis. Dia cerita macam-macam tentang bapaknya yang orang Palembang,
dia yang dari kecil tinggal di Bogor, sampai anaknya yang di Jogja ini nikahnya
dengan cara DIJODOHIN *Eh, ke capslock* :P , sampai cucunya dari anaknya yang
tinggal di Jogja ini udah SD, sampe cucunya yang kecil ikut sm besannya di Lampung,
sampe......... sampe......... *saya letih mendengarkanya* bhahahaha, tapi ibu ini
baik banget sih. Lucunya, kita bawa oleh-oleh yang sama untuk yang di Jogja. :D
Di tengah-tengah
si ibu bercengkarama, gue coba menghubungi oknum ADP, soalnya tadi terakhir kontak
gue lagi kalut takut terlambat. Karena suara tak terdengar, jadinya si oknum ADP
ini yang menelepon. Eh, pada masih inget kan oknum ADP itu siapa? Iya, itu yang
tidurnya suka bikin anakan sungai. :P #kaboooor
Teleponnya lumayan
lama dan ngalor-ngidul, dari yang gue kasih info gue udh di kereta, sampai
ngomongin rencana jalan besok, tadinya tanggal 17 Agustus gue mau mantai aja
bareng oknum ADP dan baru gabung sama Eja n Ono tanggal 18 Agustus. Tapi karena
jeng Retno satu itu telat kereta jadi jadwal yang eja-ono udah buat kacau. L si Eja dan Ono
akhirnya minta aku + oknum ADP ikut mereka rental mobil tanggal 17 ke Kali Biru
dulu, 18 nya baru ke pantai. Kan gak mungkin, wong tanggal 18 rencananya sore
jam 3 an gue udah mau balik. *padahal gue, emang pelit aja, kalau harus
patungan rental mobil, mending ngemotor aja kan bareng oknum ADP? #GRATIS*
bahahaha.
Dari yang ngomongin jalan-jalan tiba-tiba penyakit gue kambuh, malah jadi gak fokus. Peyakit suka gombalin anak orang kambuh. Mulailah pembicaraan sesekali diselingi gombalan. Lagi asik-asiknya ngegombal, tiba-tiba oknum ADP bilang gini....
Dari yang ngomongin jalan-jalan tiba-tiba penyakit gue kambuh, malah jadi gak fokus. Peyakit suka gombalin anak orang kambuh. Mulailah pembicaraan sesekali diselingi gombalan. Lagi asik-asiknya ngegombal, tiba-tiba oknum ADP bilang gini....
“Han,
han bentar deh...”
“Kenapa
mas?” Gue spontan bilang kaya gitu.
Dan......................................................
Ada suara baru, yang gak gue kenal
muncul di balik telepon genggam gue.
“Haloooo?”
“EE,
iya...” ucap gue sedikit syok tak mengenali suara orang ini.
“Saya,
ISTRINYA Mas ***a. Ini siapa ya?”
“Oooo, saya Hani Temannya. Ini ibunya ya?” *syok terapi* ini gue yakin banget ibunya oknum ADP, aduh mampus, kenapa jadi ibunya yang bicara sama gue? Aduh, belum siapa gue jadi menantunya. #EH.*Salah fokus*
“Bukan ini istrinya....”
“Oooo,”
mampus gue dari tadi cuma bisa ngomong oo-oo
doang. Help me pliss >_<
“Katanya
mau ke Jogja ya?”
“Iya,
hehehehe,” *alhamdulillah ya, akhirnya gue bisa ngeluarin kata-kata lain selain
oooo*
“Kapan?”
“Ha-Hari
ini. Besok sampainya,” ucap gue masih canggung.
“Owalah,
kamu orang mana?”
“Orang Pamulang, hehehe,”
“Oh, gitu.......” hening tercipta beberapa detik kemudian terdengar suara menjauh “ Mas, ini temenmu siapa tadi namanya? Udah ah...”
“Halo?” terdengar suara barito oknum ADP lagi.
“MASSSS!!”
suaraku setengah berjerit lupa kalau lagi ditengah keramain kereta. “Sumprit, canggung abis sumprit. Malu ih. Itu ibu
kamu ya, Mas?” tanya gue mulai mengintrogasi oknum ADP ini.
“Iya,
bhaha. Emang enak? Bhahaha. Makanya jangan suka gombalin orang. Kenakan gue
kerjain?”
“Malu
ih, mas malu!” *SUMPAH YA INI ANAK SATU MINTA DIMAMAMIN CABE KALI YA. ADUH,
SUMPAH JANTUNGAN GUE.*
“Bhahaha, dari tadikan juga di loudspeaker, Han,”
“Apah?” *masih syok* “Yang,gombalan enggak kan, Mas?” *Anjir, urang teh kesannya pecicilan pisan, gombalin mas-mas telah beristri* *tears* :’(
“Di-loudspeaker dong orang-orang rumah pada ketawa malah tadi....”
“Oh,
gitu....” #lemes “Yaudah, deh Mas, aku mau tidur dulu, matiin ya teleponnya,
matiin..”
Men, sumpah men! Malu, men! Kepret banget ituloh si oknum ADP. Aduh,
kan gue kesannya pecicilan, centil banget jadi cewe. Padahal kan cuma bercanda.
Kan, malu banget. Malu ih. Topeng mana topeng? :’(