Lebaran idul
fitri identik dengan kunjungan ke saudara-saudara terdekat termasuk yang sudah
almarhum. Seperti tahun-tahun sebelumnya kali ini pun saya datang ke kuburan
selepas solat Ied, namun bukan kuburan oma
atau iyiak yang saya kunjungi tetapi kuburan
Wan nya Kak Devi. Ya, tak sama
seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini saya idul fitri di Natuna, tepatnya di
Desa Pengadah.
Terdapat
beberapa perbedaan kuburan yang ada di sini dengan kuburan-kuburan yang sedari
kecil selalu saya lihat. Tak ada pohon kamboja putih, tak ada pohon kenanga,
hanya ada pohon kelapa di ujung-ujung tepi perkuburan, ditemani bunga kubur di
sudut-sudut nisan. Jangan berpikir bunga kubur berbentuk bunga, tanaman itu
adalah tanaman berdaun warna-warni tanpa bunga. Di rumah ibu saya, bunga kubur
itu lebih dikenal sebagai tanaman hias. Suatu ketika saat saya masih SD ibu
menanam tanaman itu di halaman rumah. Saya tidak menyangka bahwa tanaman itu
dijadikan pohon penghias kuburan di sini.
![]() |
Salah Satu Kuburan di Desa Pengadah |
Perkuburan
ini nampak padat tak hanya padat pengunjung namun juga padat dengan
nisan-nisan. Saya perhatikan satu-persatu nisan di setiap liang kubur. Jika liang
kuburan Oma dan Inyiak hanya memiliki satu nisan, di sini terdapat dua nisan di
setiap kuburan almarhum. Jarak antara nisan di liang kubur pun cukup pendek
menimbulkan sebuah pertanyaan dipikiran saya. Ternyata panjang nisan di liang
kubur hanya sebatas kepala sampai pusat,
sehingga liang kubur masing-masing almarhum cukup pendek.
![]() |
Selepas
berdoa di makam, Mamak menyiram air
ke makam, bukan air kembang, bukan pula air mawar, hanya air biasa. Baru saya
sadari tekstur tanah di desa tempat saya tinggal cukup sulit untuk menanam
bunga-bunga, sehingga tak ada taburan bunga mawar,melati, kamboja dan kenanga.
Cukup sebotol air untuk meneduhkan nisan yang mungkin telah lama tak tersentuh.
Suasana ketika itu mengingatkan saya bahwa pada hakikatnya ketika kita kembali
ke Yang Maha Kuasa, tak ada lagi hal-hal lain yang dapat kita bawa, hanya
sebotol doa dari anak-anak solah yang dapat menemani. Seperti doa Mamak dan Kak
Devi ke Wan yang telah tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar