Welcome to the, Natuna..!
Yuhuu, kali ini gue akan membahas beberapa
makanan daerah di Natuna. Sebagain besar makanan di daerah ini bahan bakunya
adalah sagu, umbi-umbian dan ikan. Misalnya ada
tabel mando, kernas, biscuit manis, pedik, ketan ubi, ketupat ikan dan
masih banyak lagi. Minumannya berbagai
macam, seperti hari Jumat kemarin gue nyobain minuman yang namanya Bubur Jawi?
Tau tak, itu apa? Sumpah rasanya enak banget. ~
Eh bentar deh, kalian tau Natuna gak?
Jangan-jangan gue udah cerita macem-macem tentang Natuna tau-taunya pada gak
paham Natuna itu apa dan ada dimana. Natuna itu adalah sebuah kabupaten yang
terdiri dari beberapa pulau-pulau. Pulau besarnya adalah Bunguran. Natuna dulu
lebih dikenal dengan nama pulau tujuh. Karena terdiri dari 7 pulau, yang salah
satunya adalah Pulau Anambas yang kini telah berdiri sendiri menjadi sebuah
kabupaten baru. Natuna sendiri adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang
terletak di perbatasan Laut Cina Selatan. Atau dengan kata lain merupakan daerah
paling utara Indonesia.
Oke, balik lagi ke makanan khas
daerah di sana. Gue sendiri dari semua makanan daerah, baru sedikit yang dicoba
guys. #sedih. Gue baru nyobain kernas, biscuit manis, ketan ubi, ketupat ikan
dan bubur jawi. Dan, percaya lah semuanya ENAK BANGET!!!!
Yang pertama Kernas,
Kernas ini terbuat dari sagu bulat, ikan dan campuran tepung
kanji. Rasanya sekilas seperti pempek kulit ikan. Teksturnya cruncy, ketika digigit kenyal, rasanya
khas ikan, dan di dalamnya bewarna abu-abu khas bubur ikan. Di makan dengan
bumbu sambal yang gak kalah spicy dan
manis. Ini dia kernas.
Yang kedua Biskuit manis,
Gue gak tau deh ini makanan khas Natuna, atau hasil bikinan
ibu-ibu kreatif di Natuna. Ini isinya biscuit susu marrie (ituloh, kalau merek
terkenalnya, marrie rega*, sorry kalau sedikit bawa merek, abis takutnya kalian
gak tau biskuit susu marrie itu apa.
*ditabok pembaca* bhahaha. Lanjut lagi, biskuit susu marrie ini kemudian dilapisi gula merah dan di atasnya ditaburi
mihun yang telah di goreng. Rasanya, manis,
cruncy dan sedikit menempel di gigi ketika digigit. Voila, ini dia biskuit manis.
Yang ke tiga ketan ubi,
Aduh yang ini gue gak punya fotonya. Padahal gue sering banget
ini di kasih ini sama Ibu Mar (istri kepala sekolah). Hmm, kayak ketan yang
dalamnya isi daging yang biasanya dilipat pakai daun pisang tau gak? Nah kalau
ini ketannya terbuat dari ubi ( ubi di sini maksudnya ubi jalar yang artinya
adalah singkong) di dalamnya berisi ikan tongkol pedas. Dibungkus dengan daun
dan dibakar. Rasanya ituloh menggugah selera~ Apalagi kalau habis dibakar
panas-panas. Wow, aroma dan rasanya eksotis banget. Khas, makanan yangdibakar.
Yang ke empat adalah ketupat ikan.
Hampir sama dengan ketupat-ketupat lainnya, namun ukurannya
lebih kecil. Ketupat ini kemudian dibelah tengah dan diberikan hancuran ikan
tongkol pedas. Rasanya enak banget, ini entah gue yang emang doyan ikan apa
gimana. Bhahahaha. Ya, makan 2 ketupat cukup lah untuk mengganjal perut dipagi
hari. Yaiyalah, orang 2 ketupat! Harap dimaklumi aja ya, badan gue kan gede. :P
Yang ke lima adalah bubur Jawi.
Ini adalah salah satu minuman khas daerah di Natuna. Gue
nyoba makanan ini pas acara tradisional, ulang tahun pernikahan salah satu
warga di Desa Ceruk. Rasanya enak,
seperti kolak pisang, dengan ada aroma khas jahe. Di dalamnya ada
butiran-butiran Jawi yang telah dihancurkan. Setelah gue coba mengunyah jawi
yang telah dihancurkan indra perasa di mulut gue mulai mendeskripsikan bahwa
sepertinya jawi ini adalah barley. Entahlah, soalnya teksturnya cukup mirip,
apalagi kalau dari penjelasan Bu Mar yang mengatakan Jawi itu semacam
padi-padian berukuran kecil dan terdiri dari beberapa lapis pembungkus sebelum
mencapai inti biji. Kalau memang benarkan lumayan gak usah import barley ke luar,
cukup ke Natuna aja. :D
Uniknya bubur Jawi ini. Memerlukan waktu yang cukup lama
untuk proses pembuatannya. Terutama bagian si biji jawi yang akan dibuat bubur.
Jawi harus dikeringan terlebih dulu di matahari. Setelah kering, jawi dioseng-oseng.
Hingga kulit luarnya ketika dipegang bisa terkelupas dan bijinya terlepas.
Setelah itu ditumbuk dan dicampur dengan santan, jahe dan gula manis. Voila, jadilah bubur jawi! Meskipun
bentuknya telihat biasa saja, tapi soal rasa boleh diadu~